Saturday 31 October 2009

.bernapas sejenak.


"Oke, makasih ya kamu pernah jadi bagian dari hidup aku. Maaf kata-kata aku mungkin nyakitin kamu, dan sori kalo kita cuma bisa sampe sini aja."


Ini keputusan yang terjadi sekitar 3,5 tahun yang lalu, antara gue dan dirinya.


Ketika gue mengeluarkan keputusan itu, rasanya hati, perasaan, mood, dan dunia remaja yang gue sanjung-sanjung pun ancur seketika. Young teenager & broken heart, rasanya dua-duanya udah jadi satu paket.....

Waktu itu gue cuma bisa bertanya-tanya, 'kenapa ya cinta itu sakit banget?', 'kenapa sih semuanya harus terjadi?', 'kenapa gue harus ketemu sama dia?'. Rasanya ada beribu 'kenapa' di benak gue dan semuanya gak ada jawabannya.
Saat 'kenapa' itu jadi pertanyaan yang misterius dan menyiksa, yang tumbuh semakin besar dalam hati ini cuma penyesalan. Akhirnya, 'kenapa' bisa berubah jadi 'andaikan'..........
'andaikan gak ada yang namanya cinta', 'andaikan semua gak pernah terjadi', 'andaikan gue gak ketemu sama dia'.

Waktu itu semua begitu gelap. Di saat orang lain lagi menikmati masa-masa gak terlupakan di SMA, setengah dari hidup gue diisi sama kesedihan. IYA, sedih karena Patah Hati. Hidup gue penuh dengan lagu-lagu mello Broken Vow, Bimbang, Luluh, Dan, Akhir Cerita Cinta, I Turn To You, What About Love, You'll Be In My Heart, Love Of My Life, If Tomorrow Never Comes, You, I Miss You... Semua lagu yang ballade dikit, pasti nyerempet-nyerempet perasaan sedih gue. Semua benda, lagu, kata-kata yang ada hubungannya sama 'orang itu' pasti bakal bikin gue nangis.

3.5 tahun berlalu dan banyak hal berubah. Waktu berubah, temen-temen berubah, usia dan pemikiran gue juga berubah, termasuk hati gue.
Mungkin saat ini banyak yang bilang gue trauma
cinta-cintaan, tapi sebenernya gue mulai menyadari banyak hal yang terlewatkan dari masa SMA gue. Gue ngelewatin masa senang-senang, masa santai bareng temen, masa di mana sebenernya gue bisa ketawa-ketiwi. Makanya sekarang gue mau menikmati semua yang kelewat sama gue.

Gak boleh lagi ada pertanyaan,
'kenapa cinta itu sakit', 'kenapa ini semua terjadi', 'kenapa harus ketemu dia' DAN gak boleh ada kalimat, 'andai gak ada yang namanya cinta', 'andai semua gak terjadi', 'andai gue gak ketemu dia'.
Gue berusaha buat melakukan satu hal, yaitu
bernapas sejenak (baca: merenung) dari semua hal yang bikin sesak!
Kalo udah bisa bernapas lebih leluasa, kita bisa ngubah
penyesalan jadi rasa syukur...
Semua
'kapan' dan 'andaikan' bisa berubah jadi 'terima kasih' .

'terima kasih ada yang namanya cinta dalam hidup ini, jadi gue bisa punya kenangan indah tentang rasa itu'
, 'terima kasih semua ini pernah terjadi, ini semua membuat gue jadi lebih dewasa menghadapi hidup', dan yang paling penting adalah 'terima kasih gue pernah ketemu sama dia, dia yang pernah jadi bagian dari kenangan gue...dia yang pernah sayang sama gue...dia yang bikin gue tersenyum kalo gue keinget masa remaja gue disaat tua nanti...'



Terima Kasih, Tuhan...
Engkau pernah membuat ini semua terjadi di dalam hidupku...
Engkau mengubah kenangan pahit jadi kenangan manis pada akhirnya...
TERIMA KASIH, Engkau mengingatkan aku untuk bernapas sejenak, supaya aku tersadar kembali dan ingat betapa hidupku ini sangat berarti...




Kalo lo gak ngerti kenapa ada sesuatu yang pahit sekarang terjadi di hidup lo, cobalah kasih sedikit celah buat lo bernapas sejenak (baca: merenung). Biarkan perlahan lo mengerti semua yang terjadi pasti ada maksudnya, dan suatu saat nanti lo akan ngerti kalo semua jadi memori yang tak terlupakan.
*Keep Spirited*

0 comments: